1. UJI T
Uji-t adalah
jenis pengujian statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai
yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari
dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan
apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data, dan
cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak. Uji t
digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t
dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance).
Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi
> 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
a.
Uji T Sampel Independen
Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas
dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus. Kasus yang diuji bersifat
acak. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel
t-student.
Kriteria data untuk uji t sampel independen :
-
Data untuk dua sampel bersifat independen
-
Sampel acak dari distribusi normal
Fungsi pengujian uji t :
-
Untuk memperkirakan interval rata-rata.
-
Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu
sampel.
-
Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis.
-
Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat
dipercaya atau tidak.
b.
Macam-Macam Uji t dan
Perbedaannya
Dalam melakukan uji t kita sering mengalami kebingungan uji mana yang akan
kita guanakan. Berikut akan dijelaskan mengenai macam-macam Uji t dan
Perbedaannya. Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat
keputusan adalah uji hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan
yang mungkin benar dan mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan
menggunakan uji hipotesis, peneliti dapat menguji berbagai teori yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang diteliti. Salah satu metode
untuk menguji hipotesis adalah sample t-Test, dimana metode sample t-Test
dibagi menjadi tiga, yaitu one sample
t-Test, paired sample
t-Test dan independent
sample t-Test. Uji hipotesis t-Test adalah uji hipotesis
yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang
diambil.
Berikut adalah macam-macam Uji
T
1. One Sample t-Test
One sample t test merupakan teknik analisis
untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji
apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata
sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian
dianalisis apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel tersebut. Prosedur yang
umum dan harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini adalah sebagai berikut
:
a. Mencari
hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
b. Memilih tingkat
kepercayaan tertentu dan menentukan besarnya sampel yang diambil.
c. Memilih
statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
d. Menentukan
daerah kritisnya.
e. Mengumpulkan
data sampel dan menghitung statistik sampelnya, kemudian diubah ke dalam variabel
normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).
f. Menyatakan H0
diterima atau ditolak.
2. Paired-sample t-Test
Analisis Paired-sample t-Test merupakan
prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu
group. Artinya analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap satu
sampel yang mendapatkan sutau treatment yang kemudian akan dibandingkan
rata-rata dari sampel tersebut antara sebelum dan sesudah treatment.
3. Independent sample t-Test
Independent sample t-Test adalah uji yang
digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki
rata-rata yang berbeda. Jadi tujuan metode statistik ini adalah membandingkan
rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain. Pertanyaan yang coba
dijawab adalah apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang
sama ataukah tidak sama secara signifikan.
2.
UJI F
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji
Model/Uji Anova, yaitu uji
untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah
model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak bisa
digunakan untuk peramalan. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.
Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, tergantung keinginan
peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%). Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai
contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas
< 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
3.
UJI Z
Uji Z adalah
salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati
dengan distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan
ukuran sampel yang besar akan berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji
Z dapat digunakan utuk menguji data yang sampelnya berukuran besar.
Jumlah sampel 30 atau lebih dianggap sampel berukuran besar. Selain itu,
uji Z ini dipakai untuk menganalisis data yang varians populasinya
diketahui. Namun, bila varians populasi tidak diketahui, maka varians
dari sampel dapat digunakan sebagai penggantinya.
·
Kriteria Penggunaan uji Z
1.
Data berdistribusi normal
2.
Variance (σ2) diketahui
3.
Ukuran sampel (n) besar, ≥ 30
4.
Digunakan hanya untuk membandingkan 2 buah observasi.
Jadi, perbedaan dari uji t, uji f, dan uji z adalah:
- Uji Z adalah
salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan
distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan ukuran sampel yang
besar akan berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji Z dapat digunakan utuk
menguji data yang sampelnya berukuran besar. Jumlah sampel 30 atau lebih dianggap
sampel berukuran besar. Selain itu, uji Z ini dipakai untuk menganalisis data
yang varians populasinya diketahui. Namun, bila varians populasi tidak
diketahui, maka varians dari sampel dapat digunakan sebagai penggantinya.
- Independen T
Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean
atau rata-rata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang berskala data
interval/rasio. Dua kelompok bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok
yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari subjek yang berbeda.
Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B, di mana responden dalam kelas A
dan kelas B adalah 2 kelompok yang subjeknya berbeda. Bandingkan dengan nilai
pretest dan posttest pada kelas A, di mana nilai pretest dan posttest berasal
dari subjek yang sama atau disebut dengan data berpasangan. Apabila menemui
kasus yang data berpasangan, maka uji beda yang tepat adalah uji paired t test. Uji T
digunakan untuk sample 30. Jadi, uji T adalah uji yang mengukur
perbedaan dua atau beberapa mean antar kelompok.
- Uji F sering disebut dengan uji varians atau
analisis keragaman atau analisis varians (ANOVA = analisis of variance) adalah
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel atau F standar. Dapat pula
dikatakan bahwa uji F adalah untuk menguji kesamaan dua varians atau kesamaan
dua ragam populasi. F hitung atau F calculation adalah perbandingan varians dua
kelompok data, atau perbandingan antara varians perlakuan dengan varians residu
dalam percobaan. Uji F adalah uji yang mengukur besarnya perbedaan
variance antara kedua atau beberapa kelompok.
Mosok se ?
BalasHapusbackgroudnya arrtikel bikin ssakit mata
BalasHapusBenar bgt
HapusGk niat sekali bikin artikel